berbagi informasi dan cerita anak bangsa

Kamis, 10 November 2011

Terjebak dalam rencana sendiri..



Gue paling gak bisa yang namanya matematika dan sejenisnya, bukan karena otak gue gak mampu, Cuma kalau liat angka-angka, kepala gue langsung pusing, seolah angka-angka tadi mengitari kepala gue. pelajaran hitung-menghitung ini seperti makan daging sapi, alot dan susah dicerna.
Selama ini gue coba hindari pelajaran yang berbau matematika, gue melarikan diri ke SMK, jurusan Teknik Mesin dengan harapan mengurangi pelajaran yang berbau angka, ternyata teknik mesin penuh dengan hitung-hitung, mulai dari hitung diameter, menggunakan jangka sorong yang notabene dipenuhi dengan angka sampai dengan mesin CNC yang didalam komputernya harus di isi dengan angka. Ini lah akibat dari kurangnya pengetahuan dan akhirnya gue terjebak dalam rencana gue sendiri.
Berlanjut ke perguruan tinggi.
Saudara-saudara gue banyak menyarankan masuk ke perguruan tinggi yang memiliki jurusan ekonomi namun apa daya gue sama sekali ga berminat untuk mengulang pelajaran hitung-menghitung lagi, jadi gue memilih untuk masuk ke Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Ilmu Administrasi Negara dan bodohnya kenapa selama ini gue gak pernah tau kalau di jurusan yang gue ambil itu ada pelajaran hitung-menghitung..
Gue memang lugu…
Alhasil, dengan terpaksa gue harus membiasakan diri dengan mencoba membaca angka lagi.
Merasa tak sanggup dengan hanya belajar dikelas, sampai-sampai gue mengabadikan pelajaran itu kedalam sebuah gambar. Disaat gue lagi buat post ini, gue baru nyadar, kenapa gue foto papan tulis dikelas, padahal gue punya bukunya.. kata teman yang menemani gue di depan laptop ini “lo kan memang telmi (telat mikir)”..

Bahkan dosen ja dah malas untuk nulis angka. Liat ja tulisannya yang acakkadut.

















dan akhirnya nilai gue di mata kuliah ini C (cukup). Yah, lumayan lah untuk pelajaran yang ga mudah untuk di cerna ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar